Tuesday, June 19, 2012

FF Once Again Part 2


= Part 2 =
Once Again

Main Character : Lee Minhyuk :: Kim Hyuna
Another :: 4Minute :: Yoseob :: Na Eun :: Junhyung :: Eunkwang :: Il-Hoon


“ ukh . . . keterlaluan . . . “ bisik Hyuna geram saat melihat sebuah kertas kusam dengan tulisan “Mati saja kamu! Jelek! Rendahan! Hina! ” diatas mejanya. Hyuna meremas-remas kertas itu sambil terus menahan amarah yang berkobar didalam dadanya. Dilemparkannya gumpalan kertas itu ke depan pintu kelasnya. Hyuna menunduk dengan nafas tersengal-sengal. Ditatapinya seisi kelas yang sudah kosong dan rapi itu. Hyuna mengepalkan tangannya dan langsung bergegas keluar kelas sambil membawa tasnya.

Dikoridor, semua murid menatapi Hyuna sinis. Tak ada yang mau mendekati ataupun menyapanya. Hyuna tetap melangkah kakinya secepat mungkin yang ia bisa. Agar ia bisa terhindar dari tatapan-tatapan yang menyebalkan itu. Namun, saat Hyuna hendak membuka pintu Ruang Kesehatan . . .

BUKK ! Ia menabrak seseorang yang sangat ia kenal dan sangat familiar dimatanya. Hyuna terduduk.  Mau tak mau, orang yang bertabrakan dengan Hyuna barusan harus mau membantunya untuk beridiri. . . jika tidak.. habislah dia terkena cipratan omelan Hyuna yang terkenal berisik itu.

“ tak usah! Aku tak butuh bantuan namja sepertimu ! menyingkir ! menghalangi saja! “ semprot Hyuna yang nyaris tanpa jeda dan langsung memasuki ruang kesehatan dan menutup pintunya, meninggalkan namja yang habis menabraknnya tadi.  Namja itu perlahan tersenyum sambil meninggalkan ruang kesehatan. Ada apa ya?

***
“ Hyuna !! Hyuna eonnie !!! kyaaa !!!! “ jeritan barusan membuat Hyuna memasang kembali kaca matanya dan berjalan cepat memasuki gedung tempat bekerjanya itu. Hyuna tetap berjalan dengan langkah yang sangat cepat. Tak perduli orang-orang di tempat bekerjanya melihatnya heran. Ia sudah muak dengan hal-hal seperti ini. Ia benci menjadi . . .

“ Hyuna Trouble Maker !!! “ Hyuna berhenti dan mendengus kesal. Ia melepaskan kaca matanya dan langsung berbalik ke belakang, menemui asal suara yang barusan memanggilnya dan membuatnya kesal. . . lagi.

“ wae? Aku sibuk . . . aku harus pergi . . . “ Orang itu terdiam saat ia sampai didepan Hyuna dan disemprot dengan kata-kata jutek dari Hyuna yang nyaris tanpa jeda. Orang itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengikuti Hyuna dari belakang.

“ Aigooo !!! sudahlah! Aku terus-terus dikerjai oleh teman kampusku! Oppa! Tak usah membuat banyak sensasi! Aku sudah lelah dengan semua sindiran dan hinaan fans-fans ! “ omelan Hyuna terdengar hingga ke ruang latihan sebelah. Hyun A membanting tasnya keatas meja dan menatap garang dua orang yang sudah ada didepannya.

“ Hyuna . . ini permintaan . . . dan untuk menaikkan rating kalian . . . bisakah kau mengerti itu?”

“ oppa pikir harga diriku sama dengan rating pekerjaan !? YA !! apa-apaan itu ! sungguh rendahan ! “
“ Hyuna . . . sekali saja . . . ayolah . . . “

“ mwo ?! Hyunseung oppa ! Jiyoung oppa !  Apa kalian gila, hah ?! Ani ! shireo ! lebih baik aku kehilangan pekerjaan daripada mesti berbuat seperti itu di publik . .
Hyuna segera meninggalkan Hyunseung dan Jiyoung yang sudah lemas. Hyuna meninggalkan ruangan itu dengan amarah dan kekesalan yang menggebu-gebu. Sudah tau dia membenci Hyunseung dan pekerjaannya, malah mau dipersatukan dengan kehidupannya. 

Aigoo~ itu pasti sudah bisa memuat banyak masalah dihidup Hyuna dan masa depannya. Namun, tanpa sadar, Hyuna meneteskan air mata saat ia sampai di koridor gedung kerjanya itu. Ia terduduk dan masih menutupi mulutnya yang sudah hampir mengeluarkan suara rintih. 

Hyuna tak bisa berfikir apa-apa lagi. Kenapa harga dirinya dibeli seperti itu ? serendah itukah dia dimata orang-orang? Ia tak mungkin melakukan adegan “ciuman” di pemotretan minggu depan. . . itu sungguh gila ! bisa saja itu menggundang banyak sindiran dan hinaan . . . Hyuna menahan tangisan sakit hatinya dilorong yang gelap dan sepi itu. Hyuna hanya bisa duduk sendiri menangis akan menyesalnya ia mengambil posisi ini.  Sebesar apapun caranya ia agar bisa menahan suara tangisnya itu, tetap saja . .  ia tak bisa menahan suara tangisnya. Matanya terus mengeluarkan cairan bening dan membasahi lantai keramik itu

“ Hyuna . . . “ suara barusan membuat Hyuna berhenti menangis dan berbalik dengan mata yang masih mengeluarkan air mata. Ketika Hyuna berbalik, ia mendapati seorang lelaki yang sudah tersenyum manis padanya dan menyeka air matanya. Hyuna terdiam kaku. Ini . . apa maksudnya ? Lelaki ini . . . lelaki yang pernah menjadi sahabatnya . . . tapi sekarang ? ia kembali lagi . . .

“ untuk apa kau menangis seperti itu ? kalau kau tak mau, bilang saja dan jelaskan . . . kau punya harga diri yang tak bisa dibayar dengan apapun . . . selesai . . . untuk apa mesti menangis seperti orang bodoh . . . “ namja itu terus berbicara sambil menyeka air mata Hyuna yang sudah melengket diwajahnya. Hyuna masih saja terdiam menunduk kebawah.

***

“ sebetulnya, aku ingin berhenti dari semua pekerjaan ini . . . dan fokus pada dunia soloku . . . “ terang Hyuna pelan saat ia duduk berdua dengan namja itu di lorong gedung kerjanya. Namja itu mengangguk.

“ lalu? Kenapa tak kau jelaskan ? “ Hyuna menarik nafas panjang.
“ sudah . . . tapi, mereka memintaku untuk vacum dulu dari dunia soloku . . . “
“ loh, seharusnya mereka tidak bisa seperti itu donk . . . “

“ yah, semua salahku oppa . . . dulu aku terlalu bodoh . . . hingga mau meng-iyakan semuanya . . . sekarang, inilah akibat dari kebodohanku . . . “ Namja itu langsung merangkul Hyuna. Hyuna terdiam akan perlakuan namja ini. Ia menatap cermin yang ada didepannya. Namja itu sudah merangkul Hyuna dengan senyuman manisnya.

“ Minhyuk-oppa . . . kalau dilihat orang . . . reputasimu bisa hancur . . . “ Namja yang Hyuna panggil ‘Minhyuk’ itu tetap merangkul Hyuna. Erat. Dan Semakin erat. Untuk pertama kalinya, seseorang yang pernah berperan dalam kehidupan Hyuna mengerti perasaannya yang sebenarnya. Hyuna memeluk Minhyuk dan menangis sejadi-jadinya. Minhyuk mengelus kepala Hyuna dan terus membiarkan Hyuna menangis di pelukannya.

***
Hyuna terbangun. Ia membuka jendela kamarnya dan menatap kesekeliling. Kebetulan Minggu, hari bebas baginya. Hyuna tersenyum kecil menatap apa yang ada didepannya. Lalu, Hyuna beralih ke laptop pink yang sudah menyala dimeja riasnya. Hyuna melangkah pelan sambil berusaha mengumpulkan nyawanya.
“ Hari ini cukup cerah . . . kurasa aku akan pergi melakukan activitas padatku . . . semua! Have a nice day “  Tulis Hyuna disitus Me2Day disertai dengan foto sambutan ‘selamat pagi’ darinya. Hyuna tersenyum kecil dan beranjak dari meja riasnya dan segera turun kelantai dua, menemui rekan-rekan kerjanya yang sudah menunggu.

“ pagi, eonnie ! :D “ sapa Sohyun saat ia melihat Hyuna di tangga. Secara bergiliran pun, semuanya menyapa Hyuna. Hyuna tersenyum kecil. 

Entah mengapa, hari ini . . . ia merasa lebih senang dan ingin menjadi Hyuna yang dulu . . . apa karena . . . kemarin? Ah! Mana mungkin! Hyuna kan sangat tidak suka saat Minhyuk didekatnya . . . katanya Minhyuk itu menyebalkan . . .
“ uhmm~ eonnie . . . mulai hari ini . . . kami semua berencana akan ke Jeju Island . . . apa kau mau ikut? “ ajak Sohyun saat semuanya berkumpul dimeja makan untuk sarapan. Hyuna mendongak dan langsung menggeleng. 

“ Jinnja? Biasanya kau mau . . . katanya, agar kau tak bosan . . . tumben sekali . . “ sindir Jiyoon dan membuat Hyuna nyengir. 

“ biar gak rusuh aja . . . “ ucap Hyuna yang langsung disambut tawa dari semua gadis yang ada disitu.
=                                            pukul 10 Pagi

Hyuna asik latihan di ruang latihan di dormnya. Ditemani lagu Femme Fatale . . . Hyuna terus bergerak untuk menjaga kelenturan tubuhnya. Setelah ia latihan, Hyuna pun segera mandi dan bersiap untuk pergi ke tempat biasa yang ia kunjungi.
“ Hyuna ! kau didalam !? “ seruan itu membuat Hyuna terlonjak kaget saat ia meminum jus jeruknya. Hyuna berjalan kearah pintu . . . dan saat pintu terbuka . . .
“ mwo !? ke-ke-kenapa . . . ka-ka-kau . . . disini !? “ Hyuna langsung bertanya dengan nada kaget dan gelagapan ketika ia melihat, Minhyuk sudah berdiri didepannya mengenakan kemeja putih dan celana jeans hitam disertai dengan topi dan kalungnya. Minhyuk tertawa dan langsung memasuki dorm-nya 4Minute. Hyuna menutup pintu dan masih dengan perasaan kaget, bingung, kesal dan aneh. Kenapa bocah itu bisa disini ? siapa yang mengundangnya ? kenapa ia langsung masuk begitu saja ? tak bilang permisi atau pun alasannya ? dia benar-benar membuat Hyuna blank.

“ Apa yang mau kau lakukan? “ Hyuna bertanya dengan nada sinis. Minhyuk duduk disofa ruang tamu dan menatap Hyunadengan senyuman geli. Hyuna mengerutkan dahinya dan duduk didepan Minhyuk.

“ ayo kita jalan-jalan . . . untuk melepaskan semua kekesalanmu dengan pekerjaanmu . . . bagaimana? “ ajakan Minhyuk barusan membuat Hyuna menganga. Minhyuk menarik tangan Hyuna keluar rumah. Hyuna masih saja mengikuti Minhyuk yang sudah rada gaje.

“ kita kan baru saja kembali menjadi sahabat . . . kenapa kau bengong gitu ? :D “ tanya Minhyuk. Kali ini, mereka sudah berada dalam mobil dan sudah berjalan dijalan raya. Hyuna menatapi Minhyuk yang masih asik menyetir dan nyengir sendiri.
‘ kenapa . . . dia baik sekali padaku ? sebelumnya . . . tak pernah ada seseorang yang bisa membuatku ingin kembali dalam waktu sehari . . . dan aku tak pernah bertemu orang yang mengertiku sepenuhnya . . . walaupun itu Sohyun . . . dia tak bisa mengerti diriku kadang . . . tapi . .  kenapa alien ini bisa ? apa . . . aku . . ‘
“ maldo andwe !! no way ! itu tak mungkin ! maldo andwe ! “ Hyuna langsung memecah keheningan gara-gara pikiran dan bisikan hatinya barusan. Hyuna menepuk-nepuk kedua pipinya pelan. Minhyuk menatap Hyuna heran. Seakan bertanya-tanya ada apa dengannya. Hyuna menarik nafas lalu mencoba menenangkan dirinya yang sudah berfikiran aneh-aneh . . .

“ aigoo~ wae ? “ Hyuna menggeleng cepat. Minhyuk pun segera berhenti di . . .
“ ini kan cafe yang biasa aku kunjungi ? kok . . . “ Minhyuk hanya menanggapi perkataan Hyuna dengan senyuman kecil tapi manis miliknya.

***
“ oh, begitukah? Lalu, bagaimana hubungan kalian ? lancar saja ? “ Hyuna menggelengkan kepalanya dengan nafas panjangnya. Minhyuk terdiam heran. Lalu, Minhyuk menyodorkan sebuah kotak kecil berbalut kertas kado polos berwarna pink dan diselimuti pita merah. Hyuna menatap kotak itu sejenak, lalu menatap Minhyuk heran. Baru dua hari dekat lagi . . dia sudah memberi Hyuna hadiah. Hyuna menatap Minhyuk lekat. Minhyuk tersenyum dan memberi isyarat agar Hyuna membukanya. Hyuna meraih kotak mungil itu dan langsung membukanya.

“ oppa ? apa ini ? “ Hyuna mengangkat benda itu dan menatapinya heran. Minhyuk menarik nafas panjang.

“ itukan kalung yang dulu ingin kau beli . . . tapi gak jadi-jadi . . . iyakan?” terang Minhyuk seakan tau masa lalu Hyuna. Hyuna terdiam lama sekali. Ia menaruh kotak beserta tutupnya ke samping gelas cappucinnonya.

“ jadi . . . kau membelinya untukku ? “ Sekilas, Hyuna melihat Minhyuk mengangguk mantap. Hyuna tersenyum kagum melihat kalung berbentuk kunci itu yang dihiasi dengan berlian putih kecil disekitarnya. Minhyuk berdiri dari kursinya dan berjalan kearah Hyuna. Tanpa basa-basi, Minhyuk langsung memasangkan kalung itu keleher Hyuna. Hyuna terdiam bahagia sambil menatapi kalung berlian itu sudah terpasang dilehernya. 

“ Go-go-gomawoyo . . . “ Minhyuk mengangguk senang. Hyuna tersenyum merekah. Untuk pertama kalinya, setelah ia bekerja, Hyuna tersenyum lepas seperti ini. Selama ia mendapat pekerjaan, ia jarang sekali tersenyum lepa seperti sekarang ini. 

Senyumnya selalu seprti dipaksakan agar fans menganggap ia murah senyum dan artis yang masih waras dengan senyumannya. Dan, untuk pertama kalinya setelah Hyuna mendapatkan pekerjaan, ia sedikit demi sedikit kembali menjadi dirinya sebelum ia mendapat pekerjaan. Dan itu semua diakibatkan oleh Minhyuk, sahabat lamanya Hyuna yang datang kembali kekehidupannya Hyuna. 

***

“ Annyeong! Hati-hati ya, oppa . . . “ seru Hyuna saat ia didepan gerbang dormnya. Sekilas, Hyuna melihat Minhyuk mengangguk senang disertai dengan senyumnya yang sudah merekah bagai bunga mawar yang baru mekar. Tanpa Hyuna sadari, ia tersenyum bahagia dan tersenyum dengan maksud sesuatu.
‘ apa aku menyukainya? Andwe! Dia sahabatku dan lagipula . . . ia bukan tipeku . . . tipeku itukan . . . periang, gak banyak basa-basi, jago ngerap, pengertian, punya senyum manis dan masih innocent . . . ‘

“ itu semua kan ciri-cirinya ? mwo? Igemwoya !??? maldo andwe !! “ Hyuna kembali lagi asik berbicara sendiri dan mengomel sendiri. Hyuna terus berbicara pelan hingga ia memasuki dormnya. 

Hyuna melemparkan tasnya ke sofa, membuka kemeja putihnya dan meletakkannya di sandaran sofa, melepaskan ikat rambutnya dan menaruhnya dilantai. Kali ini, Hyuna benar-benar malas untuk pergi ke kamarnya yang super duper padet dengan pernak-pernik miliknya. Hari ini . . . hari yang menyenangkan bagi Hyuna.

Hyuna menatap layar hp-nya. Bahkan, namja yang ingin dia temui pun tak ada merespon messages yang ia kirim. Kali ini, yang berhasil adalah Minhyuk . . Minhyuk berhasil membuat Hyuna galau. Minhyuk, teman training Hyuna dulu sangat-sangat mengerti dan baik sekali pada Hyuna. Hyuna tak menyangka, Minhyuk akan berada disampingnya lagi. Menemaninya dan selalu hadir disaat Hyuna butuh. Hyuna tersenyum tipis sambil meraba kalung yang sudah terikat di lehernya. Tanpa Hyuna sadari, ia terfikir wajah Minhyuk. Seakan . . . Hyuna sedang jatuh cinta . . . dan yang berhasil membuatnya jatuh cinta adalah Minhyuk dari BTOB . . . Hyuna menggeleng-gelengkan kepalanya tanda ia tak mungkin mengungkit perasaannya yang sudah hilang 2 tahun yang lalu . . .
Tiba-tiba . . .

“ ne, yobosaeyo? “ Hyuna menerima telfon dari seseorang.
“ ne, Hyuna-ssi . . . . ini aku . . . Minhyuk . . . “ Hyuna membelalak kaget. Dan langsung beranjak dari sofanya. Apa ia bermimpi? Minhyuk menelfon dirinya !? malam2 begini ? hah !? mwoya !?

“ wa-wa-waeyeo??? “ Hyuna gelagapan harus berbicara apa.
“ Anu~ bisakah kau ke ruang latihan ? soalnya, Yoseob-hyung, Na Eun dongsaeng, Junhyung-hyung dan Eunkwang-ssi mau bertemu denganmu . . . aku sih, hanya menyampaikan pesan . . . “

“ mwo? Kenapa harus lewat oppa ? kan, mereka semua punya nomer Hyuna? “ kali ini, gantian . . . Minhyuk yang gelagapan atas pertanyaan Hyuna barusan. Hyuna masih saja menunggu jawaban dari Minhyuk dengan wajah polos.
“ mereka . . . anu . . . gak bawa hp ! iya, gak bawa hp . . . “ Hyuna mengangguk. Lalu, tanpa sadar . . . Hyuna bertanya konyol.

“ nanti oppa juga datang kesana kan? “ mwo ? Hyuna !? bertanya semacam itu pada seseorang !? sebelumnya, Hyuna belum pernah mengajak orang seperti itu . . . walau itu Sohyun dan G.Na . . . tetap . . . ia tak pernah seperti itu . . . Tanpa sadar . . . GLEP ! Wajah Hyuna memerah padam dan ia baru sadar bahwa . . . ia berkata konyol dengan Minhyuk, orang yang selalu bertingkah konyol didekatnya. 

Dari sana pun, Minhyuk sudah malu bukan main. Ia pikir, Hyuna gak malu . . . padahal . . . dua-duanya sama-sama malu dan sekarang . . . wajahnya mereka sudah merah padam . . . Lalu, Hyuna cepat-cepat memutus sambungan telfon dan melempar hp-nya keatas meja dan langsung duduk di kursi meja makan.
“ Apa yang kulakukan barusan ? hah ? “ Hyuna bergumam polos. Hyuna memandang hp-nya polos . . .

“ APA YANG KUKATAKAN BARUSAN !?? “ Hyuna setress dengan ucapan yang tanpa sadar ia ucapkan saking senengnya dia kalau bersama Minhyuk.
Aigooo~ !!!

To Be Continued . . .

Sunday, June 17, 2012

BTOB (Born To Beat)

Lee Min Hyuk

 Jung IlHoon

 Yook Sungjae

 Seo Eun Kwang


So Beast !


Yang Yo Seob
 
 Son Dong Woon

 Yong Jun Hyung

 Yoon Doojun

 Lee Gi Kwang

Play G.NA





Stage Name : G.NA

Real Name : Gina Jane Choi

Born at : Edmonton, Alberta, Canada 1987.09.13

Label Reqord : Cube Entertainment